Sajak perempuan menjadi mantra
Tak menembus kaca-kaca tampak sekali
Perempuan menyimpan pasar dalam rahimnya
Kelak melahirkan dua anak cukup saja
konsumsifime dan hedonisme
Subuh setelah menyiapkan sarapan
Perempuan membuat pasar
di bawah dapur
di pinggir sumur
di kolong-kolong rumah
Malam hari
Pasar pun ramai di cafe-cafe
di pinggir jalan
di balik kaca
Hinggapi penghujung subuh
Maaf sajak ini bukan berkelamin perempuan
Sajak ini menyimpan gelisah
Perempuan telah lelah dirumah tuhan,di seminar-seminar,dimedia massa
Juga pada kanfas sering kulukis deritamu
Perempuan tak menembus kaca-kaca
Bawah Kubah
Maret 2008
Jumat, 26 November 2010
Berandai
Andaikan aku bisa menjadi
Andaikan aku seperti
Andaikan dia
Andaikan saja
Aku akan lebih baik
Menjadi yang terbaik di antara semua
Semua akan menjadi milikmu
Takkan ada yang salah
Tapi itu cuma
ANDAIKAN
Ewink Mappadeceng
Andaikan aku seperti
Andaikan dia
Andaikan saja
Aku akan lebih baik
Menjadi yang terbaik di antara semua
Semua akan menjadi milikmu
Takkan ada yang salah
Tapi itu cuma
ANDAIKAN
Ewink Mappadeceng
Rabu, 17 November 2010
INDONESIA
Merah putih
Merah katanya berani
Putih katanya suci
Apakah benar merah putih ?
Adalah keberanian yang suci
Pertanyaan yang selalu menggangu kepalaku
Jika benar merah putih adalah keberanian
Yang suci
Mengapa merah putih itu harus ada
Dia atas tiang bambu yang rapuh
Mengapa merah putih itu harus
Disinari oleh sengat matahari
Mengapa merah putih itu harus
Dibasahi oleh derasnya hujan
Ya....bagaimana pun merah putih
Adalah kado dari kakek yang harus
Aku jaga dari sobekan
Karena sudah rapuh dan kusam.
Indra
08
Merah katanya berani
Putih katanya suci
Apakah benar merah putih ?
Adalah keberanian yang suci
Pertanyaan yang selalu menggangu kepalaku
Jika benar merah putih adalah keberanian
Yang suci
Mengapa merah putih itu harus ada
Dia atas tiang bambu yang rapuh
Mengapa merah putih itu harus
Disinari oleh sengat matahari
Mengapa merah putih itu harus
Dibasahi oleh derasnya hujan
Ya....bagaimana pun merah putih
Adalah kado dari kakek yang harus
Aku jaga dari sobekan
Karena sudah rapuh dan kusam.
Indra
08
Cerita Mimpi
Semalam rasa menakutkan
Saat cerita dalam mimpi
Datang lagi...
Kulihat diri ini tersenyum
Bertemu dengannya yang telah jauh
Mengajakku...
Membujukku...
Berjalan bersama menuju dunia yang beda
Rasanya takut
Berada dalam cerita mimpi malam ini
Dia membangnkan aku
Dalam tetesan air mata
Takut...
Aku takut saat tidur
Badai ini,
Tak dapat lagi terbangun
Untuk mengucapkan maaf untukmu.
Anya
2/9/08 KOLAKA
Saat cerita dalam mimpi
Datang lagi...
Kulihat diri ini tersenyum
Bertemu dengannya yang telah jauh
Mengajakku...
Membujukku...
Berjalan bersama menuju dunia yang beda
Rasanya takut
Berada dalam cerita mimpi malam ini
Dia membangnkan aku
Dalam tetesan air mata
Takut...
Aku takut saat tidur
Badai ini,
Tak dapat lagi terbangun
Untuk mengucapkan maaf untukmu.
Anya
2/9/08 KOLAKA
Ketidak Abadian
Yang bernama BUMI
Adalah mawar yang tak abadi
Hanya sekejap ia mereka
Dan ronanya menua dilahap nganga zaman
Sama selayak BULAN
Yang tak kikir dengan sinarnya,
Yang tak rakus menyulut BUMI
Dia masih berbagi dengan BINTANG
Untuk hidup dan menuangkan nafasnya
Kepada malam
Kepada aku....yang bernada
dan MATI
Veno Mahakesa
23/8/08 Mungkin dia anak itu...
Adalah mawar yang tak abadi
Hanya sekejap ia mereka
Dan ronanya menua dilahap nganga zaman
Sama selayak BULAN
Yang tak kikir dengan sinarnya,
Yang tak rakus menyulut BUMI
Dia masih berbagi dengan BINTANG
Untuk hidup dan menuangkan nafasnya
Kepada malam
Kepada aku....yang bernada
dan MATI
Veno Mahakesa
23/8/08 Mungkin dia anak itu...
AKU JALAN
Katanya melantang : AKULAH JALAN
Tidak ada aku,tidak ada Reformasi
Tidak ada aku,tidak ada Surga
Tidak ada aku,tidak ada Kebenaran
Tidak ada aku,tidak ada Lampu
Tidak ada aku,tidak ada Kecoa
Tidak ada aku,tidak ada Kau
Pernah laras menghentakku
Kuminum semua darah
Malari '74 terkulai di atasku
Amarah '96 terkapar di ruasku
Semanggi '98 terkubur di langitku
Kata orang yang di atasku adalah jalang
Aku terima
Karena ada aku ada kau
Karena ada kau ad aku
Zainul aB.sY.And
06
Tidak ada aku,tidak ada Reformasi
Tidak ada aku,tidak ada Surga
Tidak ada aku,tidak ada Kebenaran
Tidak ada aku,tidak ada Lampu
Tidak ada aku,tidak ada Kecoa
Tidak ada aku,tidak ada Kau
Pernah laras menghentakku
Kuminum semua darah
Malari '74 terkulai di atasku
Amarah '96 terkapar di ruasku
Semanggi '98 terkubur di langitku
Kata orang yang di atasku adalah jalang
Aku terima
Karena ada aku ada kau
Karena ada kau ad aku
Zainul aB.sY.And
06
SAUDARAKU
Berdiri beriringan...
Menatap lembayung senja,perlahan redup
Sambil dibelai hebusan rindu angin sore ini
Di benakku berjuta pikiran bercerita
Yang tak kupahami maknanya
Sebab yang kupahami saat ini,di atas
Kebenaran_NYA.Hanya kerinduan
Lembah terhadap bebukitan,
Malam terhadap bintangnya
Siang terhadap panasnya
Apakah pikiranku sejalan dengan pikiranmu,
Yang terdiam disisi kiriku ?
Senyum,Tawa,bahkan tangis pun tak
Tergaris dikampas wajahmu
Atau Egokah diriku yang telah mengintip
Kampas,di celah rambutmu yang terurai lembut
Berikan jawaban atasku....Meski sekedar anggukan
Agar tak kuikuti arus aliran sungai
Yang terpampang jelas di kedua jendela jiwaku
Aron Kazalik
24/10/08
Menatap lembayung senja,perlahan redup
Sambil dibelai hebusan rindu angin sore ini
Di benakku berjuta pikiran bercerita
Yang tak kupahami maknanya
Sebab yang kupahami saat ini,di atas
Kebenaran_NYA.Hanya kerinduan
Lembah terhadap bebukitan,
Malam terhadap bintangnya
Siang terhadap panasnya
Apakah pikiranku sejalan dengan pikiranmu,
Yang terdiam disisi kiriku ?
Senyum,Tawa,bahkan tangis pun tak
Tergaris dikampas wajahmu
Atau Egokah diriku yang telah mengintip
Kampas,di celah rambutmu yang terurai lembut
Berikan jawaban atasku....Meski sekedar anggukan
Agar tak kuikuti arus aliran sungai
Yang terpampang jelas di kedua jendela jiwaku
Aron Kazalik
24/10/08
pucuk PAGI
Bola emas yang tertempel dilangit membangunkanku
Di pucuk pagi
Awan menari gemulai dari hamparan terpal biru diatas kepala
Burung-burung senandungkan kidung indah
Menyentil telinga
Mimpi indah tadi malam pun ku lipat rapi
Jendela kamar terbuka lebar
Udara pagi ramah menyapa
Riuh kota berdetak diantara langkah kakiku
Pagi ini mungkin kau menitipkan senyum padaku
Air mengguyur tubuh,daki pun permisi pergi
Kaos oblong sedikit kusam melekat akrab
mungkin hari ini aku membawa pulang
Matahari,Bintang,Lautan,Gunung atau bahkan
Gelisah yang kau titipkan padamu
Mendung mengintip dibalik pintu
Diam-diam kukantongi bara di saku baju
Ada haru yang terselip di pinggir qalbu
Tetapi,dilangit kami matahari bersinar tak ragu.
Zulkhair UBECK
Di pucuk pagi
Awan menari gemulai dari hamparan terpal biru diatas kepala
Burung-burung senandungkan kidung indah
Menyentil telinga
Mimpi indah tadi malam pun ku lipat rapi
Jendela kamar terbuka lebar
Udara pagi ramah menyapa
Riuh kota berdetak diantara langkah kakiku
Pagi ini mungkin kau menitipkan senyum padaku
Air mengguyur tubuh,daki pun permisi pergi
Kaos oblong sedikit kusam melekat akrab
mungkin hari ini aku membawa pulang
Matahari,Bintang,Lautan,Gunung atau bahkan
Gelisah yang kau titipkan padamu
Mendung mengintip dibalik pintu
Diam-diam kukantongi bara di saku baju
Ada haru yang terselip di pinggir qalbu
Tetapi,dilangit kami matahari bersinar tak ragu.
Zulkhair UBECK
BUNDA
Telah kau titip pesan untukku
Yang selalu menyinari hati
Telah kau relakan aku pergi
Kau relakan rindu terkubur dari hati
Kau beranikan semangat lewat do'a
Yang selalu kau panjatkan
Kau mengajari aku mengenal dunia
Hidup tanpa engkau di sampingku
Tapi BUNDA...
Rasanya Aku tak pernah merasa jauh darimu
Karena engkau selalu di HATI
Terima kasih bunda untukmu kuucapkan
Anya Mania
10/05/08
Yang selalu menyinari hati
Telah kau relakan aku pergi
Kau relakan rindu terkubur dari hati
Kau beranikan semangat lewat do'a
Yang selalu kau panjatkan
Kau mengajari aku mengenal dunia
Hidup tanpa engkau di sampingku
Tapi BUNDA...
Rasanya Aku tak pernah merasa jauh darimu
Karena engkau selalu di HATI
Terima kasih bunda untukmu kuucapkan
Anya Mania
10/05/08
Dia Masih Bertahan Nafasnya masih Sedetak Waktu
Tak kurasakan lagi hujan yang menyiram akal
Hujan mencumbu kota-kota yang tergenang rapi
PURBA,
Telah kubangun rumah dari hujan
BIAR,
Telah kutanam banjir pada sawah-sawah
Seratus hari lagi,panen raya derita menjadi meriah
MEWAH,
Telah kubuat Antologi hujan
sambil jinjit membaca
Menggantung leher biar tak masuk air
Ditenggorokanku tersumbat pohon
Kuganti rusuk-rusuk dengan gelondongan,
Hadiah tengah malammu
MENJALAR,
MENGENDAP,
Kubangun rumah dari HUJAN
BIAR !!!
Ibrahim Massidenreng
Bawah kubah 05/03/08
Hujan mencumbu kota-kota yang tergenang rapi
PURBA,
Telah kubangun rumah dari hujan
BIAR,
Telah kutanam banjir pada sawah-sawah
Seratus hari lagi,panen raya derita menjadi meriah
MEWAH,
Telah kubuat Antologi hujan
sambil jinjit membaca
Menggantung leher biar tak masuk air
Ditenggorokanku tersumbat pohon
Kuganti rusuk-rusuk dengan gelondongan,
Hadiah tengah malammu
MENJALAR,
MENGENDAP,
Kubangun rumah dari HUJAN
BIAR !!!
Ibrahim Massidenreng
Bawah kubah 05/03/08
SAJAK untuk YUNI
Aku seperti hilang terkubur gelap
Sebab cahaya kian redup melebur sepi
Kini jiwa entah bertempat
Lantaran kau jauh
Terbaring oleh sakitmu
Tapi seenuhnya bukan karena itu
Jauh dari dasar HATI
AKU SANGAT MERINDUKANMU
Do'a dan senyumku
HANYA UNTUKMU
^_^
Moch
2008
Sebab cahaya kian redup melebur sepi
Kini jiwa entah bertempat
Lantaran kau jauh
Terbaring oleh sakitmu
Tapi seenuhnya bukan karena itu
Jauh dari dasar HATI
AKU SANGAT MERINDUKANMU
Do'a dan senyumku
HANYA UNTUKMU
^_^
Moch
2008
24 JAM
Siang jelang sore
Hujan menyapa
Segarkan jiwa alam
Tapi tidak jiwaku
Malam jelang subuh
Cakrawala memakai jubah kebesaran
Berhiaskan gemintang
Memahkotai BUMI
Dengan Bulan purnama
Sejukkan hati sang pujangga
TAPI TIDAK HATIKU !
Pagi........
Fajar menyambut
Halimun membelai
Angin mengecup tubuh sang perawan
TAPI TIDAK TUBUHKU !
Siang kembali........
Kicau menyapa
Halus mendekap
Mesrah meraba angan yang sepi
TAPI TIDAK ANGANKU !
Aron kazalik
Abdesir 17/2/07
Hujan menyapa
Segarkan jiwa alam
Tapi tidak jiwaku
Malam jelang subuh
Cakrawala memakai jubah kebesaran
Berhiaskan gemintang
Memahkotai BUMI
Dengan Bulan purnama
Sejukkan hati sang pujangga
TAPI TIDAK HATIKU !
Pagi........
Fajar menyambut
Halimun membelai
Angin mengecup tubuh sang perawan
TAPI TIDAK TUBUHKU !
Siang kembali........
Kicau menyapa
Halus mendekap
Mesrah meraba angan yang sepi
TAPI TIDAK ANGANKU !
Aron kazalik
Abdesir 17/2/07
Besar Dengan Karya
Hidupku,Syawaku,Karya ini
Kesenian yang di CINTA
Kebersamaan,Persahabatan, dan CINTA ini
Terdapat dalam satu ruang
Di HATI...
Telah hadir SATU CINTA dalam berkarya
Telah hadir berjuta warna warni
kisah dalam Berkarya
Ayolah kita semua
Jangan padamkan semangat KITA
tetaplah berdiri dan terus Berkarya
mengasah bakat KITA
Marilah kita semua
Bersama bergandengan tangan
Dan tanamkan di Hati kita
Bahwa kita semua
BESAR DENGAN KARYA
Jangan sampai kita terpisah
Terhalang oleh ujian yang datang
Teruslah jalani dan berdo'a
Kita akan menjadi SEJARAH BARU
Dinegeri kita dalam berkarya.
Kesenian yang di CINTA
Kebersamaan,Persahabatan, dan CINTA ini
Terdapat dalam satu ruang
Di HATI...
Telah hadir SATU CINTA dalam berkarya
Telah hadir berjuta warna warni
kisah dalam Berkarya
Ayolah kita semua
Jangan padamkan semangat KITA
tetaplah berdiri dan terus Berkarya
mengasah bakat KITA
Marilah kita semua
Bersama bergandengan tangan
Dan tanamkan di Hati kita
Bahwa kita semua
BESAR DENGAN KARYA
Jangan sampai kita terpisah
Terhalang oleh ujian yang datang
Teruslah jalani dan berdo'a
Kita akan menjadi SEJARAH BARU
Dinegeri kita dalam berkarya.
KONTRADIKSI !
Sibuk bergincu
Sibuk berdandan
Bisul dipantatmu pecah
Nanah berceceran
Cepat bersihkan !
Lalu rawat baik-baik bisul yang lain
Tidak usah minum obat
Cukup semprot saja dengan parfum
Yang kemarin kau beli diluar negeri
Sudah itu,Ztztztztztzt jangan Ribut !!
Mari kita berbicara lagi
Tentang senyum orang-orang
Di rumah INI.
MAMAt (sagoeni)
Sibuk berdandan
Bisul dipantatmu pecah
Nanah berceceran
Cepat bersihkan !
Lalu rawat baik-baik bisul yang lain
Tidak usah minum obat
Cukup semprot saja dengan parfum
Yang kemarin kau beli diluar negeri
Sudah itu,Ztztztztztzt jangan Ribut !!
Mari kita berbicara lagi
Tentang senyum orang-orang
Di rumah INI.
MAMAt (sagoeni)
Bersama IWAN
Aku ingin setiap waktuku bersama IWAN
Setiap kubuka mata ini,ku ingin ada IWAN
Aku inginmakan bersama IWAN
Aku ingin tidur bersama IWAN
Tapi..................................
Di setiap waktuku IWAN tak pernah ada
Setiap kubuka mata ini,IWAN tak ada
Aku makan bersama BANDREGO
Aku tidur bersama BANDREGO
Tapi..........................
Beginilah keadilan DUNIA.
Djeff Breger
30/01/08
Setiap kubuka mata ini,ku ingin ada IWAN
Aku inginmakan bersama IWAN
Aku ingin tidur bersama IWAN
Tapi..................................
Di setiap waktuku IWAN tak pernah ada
Setiap kubuka mata ini,IWAN tak ada
Aku makan bersama BANDREGO
Aku tidur bersama BANDREGO
Tapi..........................
Beginilah keadilan DUNIA.
Djeff Breger
30/01/08
Senja Berkabut
Senja berkabut,
kabutnya adalah kalut yang mengalungi matahari,
Setelah berlari dari hari ke hari
Ia tertidur di taman kutub
Berbantal salju
Ia memimpikan matahari tak lagi datang
''.......................''
Selamat malam,matahari
Kuhembuskan matamu sedikit embun
Mungkin bisa menyegarkan wajahmu
Atau memandamkan kalut yang membara di hatimu.
Veno Mahakesa
21/9/08
kabutnya adalah kalut yang mengalungi matahari,
Setelah berlari dari hari ke hari
Ia tertidur di taman kutub
Berbantal salju
Ia memimpikan matahari tak lagi datang
''.......................''
Selamat malam,matahari
Kuhembuskan matamu sedikit embun
Mungkin bisa menyegarkan wajahmu
Atau memandamkan kalut yang membara di hatimu.
Veno Mahakesa
21/9/08
Suara LELAKI
Pagi ini kumulai
Hari-hariku tanpamu
Meninggalkanmu
Menuju teman-temanku
Persetan dengan cintamu
Lalu kuterbang bebas
Hati ini kucoba
Untuk melupakanmu
Memikirkanmu
Hari-hari bersama kawanku
''..............................''
Mari duduk bersama
Berbicara tentang KITA.
Hari-hariku tanpamu
Meninggalkanmu
Menuju teman-temanku
Persetan dengan cintamu
Lalu kuterbang bebas
Hati ini kucoba
Untuk melupakanmu
Memikirkanmu
Hari-hari bersama kawanku
''..............................''
Mari duduk bersama
Berbicara tentang KITA.
KaMI...KAMU...
Hari ini kembali aku terbangun
menatapi mentari tersenyum
Seperti yang biasa aku lakukan
Hari ini kembali aku berpikir
Berpikir dan mecari sesuatu
Mencari sesuatu yang Hilang
KEMANA ? Dia pergi meninggalkan kita ?
KENAPA ? Dia menjauh dari kehidupan kita ?
Adakah engkau tahu kerinduan KAMI ?
Tapi aku yakin
Suatu saat engkau akan kembali
Suatu saat engaku akan datang
Karena kami adalah JIWA
Karena kami adalah HIDUP
karena ketakutanmu melupakan KAMI
Bonteng
01/08
menatapi mentari tersenyum
Seperti yang biasa aku lakukan
Hari ini kembali aku berpikir
Berpikir dan mecari sesuatu
Mencari sesuatu yang Hilang
KEMANA ? Dia pergi meninggalkan kita ?
KENAPA ? Dia menjauh dari kehidupan kita ?
Adakah engkau tahu kerinduan KAMI ?
Tapi aku yakin
Suatu saat engkau akan kembali
Suatu saat engaku akan datang
Karena kami adalah JIWA
Karena kami adalah HIDUP
karena ketakutanmu melupakan KAMI
Bonteng
01/08
Menyet
Tak sengaja berdiri
Di ujung malam
Aku ingin menantang ARAL
Ada sesuatu yang hanya saat-saat begini
TERASA
Hanya tak peduli saja
Dengan LARA
Cukup menanti pagi
Menuntaskan sesuatu
Tak sengaja menulis
Aku tak mampu menulis
Betapa rindunya,
Yang namaku anak
Yang lama belum kembali
Menjadi syair kehidupan
Tak sengaja polos
Tak apa untuk saat ini,
Tak peduli
Tak sengaja pagi
Aku senang melihat burung pagi
Sambil mengepak embun pagi
Mengantar pagi
Yang bertengger dijari
Yang kutunjukkan kefajar pagi
Tak sengaja usai
Harus kutuntaskan Karena sebentar yang kemarin
Mengenal perempuan
Yang tak lain
Lelah aku
Mengucapkan salam ungu
Kelak,
Aku kan berkata
Terima Aku
Sebagai dirimu
Dan
Aku kan kembali
PASTI.
zainul aB.s.And
31/10/08
Di ujung malam
Aku ingin menantang ARAL
Ada sesuatu yang hanya saat-saat begini
TERASA
Hanya tak peduli saja
Dengan LARA
Cukup menanti pagi
Menuntaskan sesuatu
Tak sengaja menulis
Aku tak mampu menulis
Betapa rindunya,
Yang namaku anak
Yang lama belum kembali
Menjadi syair kehidupan
Tak sengaja polos
Tak apa untuk saat ini,
Tak peduli
Tak sengaja pagi
Aku senang melihat burung pagi
Sambil mengepak embun pagi
Mengantar pagi
Yang bertengger dijari
Yang kutunjukkan kefajar pagi
Tak sengaja usai
Harus kutuntaskan Karena sebentar yang kemarin
Mengenal perempuan
Yang tak lain
Lelah aku
Mengucapkan salam ungu
Kelak,
Aku kan berkata
Terima Aku
Sebagai dirimu
Dan
Aku kan kembali
PASTI.
zainul aB.s.And
31/10/08
Wahai Merah
Merahku adalah kilau prajurit perang
Yang teracung ditengah padang
Yang tersiap menembus dada lawan
Dan berteriak menang
Dengan ujung PEDANG yang basah
Merahku adalah luka yang menganga
Dimana darah bersimpah membasahi baju dan Tanahku
Merahku takkan pernah mati
Sebab orang-orang tahu
Dia adalah Pemberani
VENO Mahakesa
11/7/08
Yang teracung ditengah padang
Yang tersiap menembus dada lawan
Dan berteriak menang
Dengan ujung PEDANG yang basah
Merahku adalah luka yang menganga
Dimana darah bersimpah membasahi baju dan Tanahku
Merahku takkan pernah mati
Sebab orang-orang tahu
Dia adalah Pemberani
VENO Mahakesa
11/7/08
Rasa Terpendam
Mentari tenggelam...
Aku sendiri terlunta disudut gelapnya...
Rintik hujan dan sunyi yang menemaniku
HAMPA...
Berdesak-desakan dingin menggelayuti
Tubuhku yang mati
Menelanjangi rasa
Memaksa bangkit dan melawan
Api amarahnya mengancam,membakar
Jiwa yang tersisa
Kawan...
Cinta ku bangun diatas senyummu
kudayung perahunya hingga ketep
Sungai air matamu
Kusulam indahnya dalam genggaman tanganmu
Kujaga hadurnya dalam tatapan matamu
Dan
Takkan kubiarkannya hilang ditelan
Api keegoisanku yang membara
Dan malam meninggi
Biarkan kuiringi damaimu dalam mimpi
Eci's 3/1/08
Aku sendiri terlunta disudut gelapnya...
Rintik hujan dan sunyi yang menemaniku
HAMPA...
Berdesak-desakan dingin menggelayuti
Tubuhku yang mati
Menelanjangi rasa
Memaksa bangkit dan melawan
Api amarahnya mengancam,membakar
Jiwa yang tersisa
Kawan...
Cinta ku bangun diatas senyummu
kudayung perahunya hingga ketep
Sungai air matamu
Kusulam indahnya dalam genggaman tanganmu
Kujaga hadurnya dalam tatapan matamu
Dan
Takkan kubiarkannya hilang ditelan
Api keegoisanku yang membara
Dan malam meninggi
Biarkan kuiringi damaimu dalam mimpi
Eci's 3/1/08
KARAENG, AKU PINJAM GELISAHMU
Kulihat dia telah terbujur kaku
Ditengah sebuah pesta
Tepat diatas tanah kelahirannya
Tak ada isak tangis,salam perpisahan
Yang tersisa hanya sedikit cerita
Tentang Riwayatnya
Bahwa dia saksi sekaligus berita purba
Dari rahim leluhur
Dia Aru siri' sebuah masa
Dilafaskan dengan badik terhunus
Setiap penggalangan tubuhnya adalah semangat kekuatan juga KUTUKAN
Ketika kehormatan diusik adat Dilanggar
Dan Hak dirampas bertitahlah !!!
Dia pernah berkumandang dilangit negeri ini
Ri BUTTA TO' DANG
Mengalir setiap denyut nadi ksatria silam
Menggetarkan singgasana para karaeng
Menggulung badai tanpa menyisahkan takut
Hadirkan rupa
Tojengna-Tojeng
Bura'nena-Bura'nea
Tapi itu dahulu KARAENG
TABE' KIPAMOPPORANG MAMA'.
MAMAT (Sagoeni)
Ditengah sebuah pesta
Tepat diatas tanah kelahirannya
Tak ada isak tangis,salam perpisahan
Yang tersisa hanya sedikit cerita
Tentang Riwayatnya
Bahwa dia saksi sekaligus berita purba
Dari rahim leluhur
Dia Aru siri' sebuah masa
Dilafaskan dengan badik terhunus
Setiap penggalangan tubuhnya adalah semangat kekuatan juga KUTUKAN
Ketika kehormatan diusik adat Dilanggar
Dan Hak dirampas bertitahlah !!!
Dia pernah berkumandang dilangit negeri ini
Ri BUTTA TO' DANG
Mengalir setiap denyut nadi ksatria silam
Menggetarkan singgasana para karaeng
Menggulung badai tanpa menyisahkan takut
Hadirkan rupa
Tojengna-Tojeng
Bura'nena-Bura'nea
Tapi itu dahulu KARAENG
TABE' KIPAMOPPORANG MAMA'.
MAMAT (Sagoeni)
ARAL dan LARA
Adalah sarapan yang tersaji
Dimeja kehidupan Kita
Mari kita mencicipinya
Dengan wajah merekah !!!
Jangan Lupa
Bismillah sebelumnya
Hamdallah sesudahnya
Selamat Melahap ARAl dan LARA
VENO Mahakesa
Dimeja kehidupan Kita
Mari kita mencicipinya
Dengan wajah merekah !!!
Jangan Lupa
Bismillah sebelumnya
Hamdallah sesudahnya
Selamat Melahap ARAl dan LARA
VENO Mahakesa
Dendang Pengantar Tidur
Sang malam mulai menutup jagad raya
Peraduan sang surya pun menghilang dicakrawala
Hangatnya cahaya berubah seketika
Ketika sang rembulan melayangkan pandangan
Menatap erat penjuru dunia yang gelap
Bintang yang bertebaran dilangit
mengerlingkan matanya yang tajam
Hingga segala makhluk
Yang menatap indahnya langit
Akan terpana !!!
Berkedip mata pun tak sanggup
Bernyanyilah wahai jangkrik dimalam sepi
Keluarkan semua dendang malam pengantar tidurmu
Buai mereka dengan melodi indahmu
Temanilah para insaninsan kesepian yang merikuk
Tepikan biduknya yang lalai disudut mimpi
Temani mereka yang diabaikan dunia
Sekali pun ada duka berisikan kantungnya
Janganlah berhenti bersenandung
Tidurlah,tidur wahai anak manusia
Kan kujaga dari binatang malam
Yang lapar tubuh rapuhmu
Yang ingin melumat habis mimpimu
Kan kujaga kau dari jahatnya angin malam
Yang sering gigilkan mimpimu
Yang gemar bisikkan gamang ditelingamu
Tidurlah,tidur wahai anak manusia
Agar esok kau dapat berdiri angkuh
Memegang mimpi dikepalan tanganmu
Rontokkan kesombongan dunia yang abaikanmu
Redupkan keramaian Di siang hari
Bentangkan tirrai cakrawala di atas sana
Tunjukkan satu per satu
Rantai semesta yang benderang
Tuk kita curahkan rasa dan asa
Menata kembali dunia
Dan HIDUPLAH SEHIDUP HIDUPNYA.
Sri Maryati Sukardi
Makassar 26-10-2008
Peraduan sang surya pun menghilang dicakrawala
Hangatnya cahaya berubah seketika
Ketika sang rembulan melayangkan pandangan
Menatap erat penjuru dunia yang gelap
Bintang yang bertebaran dilangit
mengerlingkan matanya yang tajam
Hingga segala makhluk
Yang menatap indahnya langit
Akan terpana !!!
Berkedip mata pun tak sanggup
Bernyanyilah wahai jangkrik dimalam sepi
Keluarkan semua dendang malam pengantar tidurmu
Buai mereka dengan melodi indahmu
Temanilah para insaninsan kesepian yang merikuk
Tepikan biduknya yang lalai disudut mimpi
Temani mereka yang diabaikan dunia
Sekali pun ada duka berisikan kantungnya
Janganlah berhenti bersenandung
Tidurlah,tidur wahai anak manusia
Kan kujaga dari binatang malam
Yang lapar tubuh rapuhmu
Yang ingin melumat habis mimpimu
Kan kujaga kau dari jahatnya angin malam
Yang sering gigilkan mimpimu
Yang gemar bisikkan gamang ditelingamu
Tidurlah,tidur wahai anak manusia
Agar esok kau dapat berdiri angkuh
Memegang mimpi dikepalan tanganmu
Rontokkan kesombongan dunia yang abaikanmu
Redupkan keramaian Di siang hari
Bentangkan tirrai cakrawala di atas sana
Tunjukkan satu per satu
Rantai semesta yang benderang
Tuk kita curahkan rasa dan asa
Menata kembali dunia
Dan HIDUPLAH SEHIDUP HIDUPNYA.
Sri Maryati Sukardi
Makassar 26-10-2008
Menghitung Lembar Hujan pada keringat yang Mulai mengering
Sajak ini mencari makna kata dibalik hujan yang tidak malu-malu
Semua sudah basah,membuat dinding-dinding hati berlumut
Ada lumut yang masih hijau,
Hati kita tetap hijau walau gunung-gunung menjelma pelangi murka
setelah hujan membanjiri jalan-jalan kotaku tetap depan gedung
MEGAH.
Hati kita selumut hijau,
Sajak ini melupakan makna,
Setelah hujan mereda dan kemarau menganga
Semua telah menganga dijantung kita,seperti anak-anak kita yang
MENGANGA KELAPARAN
Sawah didada sudah mengering,riang menampakkan tulang-tulang Rusuk KITA
Musim ini tak mampu menanti
sebab hujan telah menjadi duri yang menggenang
pun kemarau akhirnya malu-malu
sekedar tersenyum
IBRAHIM MASSIDENRENG
Bawah Kubah (10-2-2008)
Semua sudah basah,membuat dinding-dinding hati berlumut
Ada lumut yang masih hijau,
Hati kita tetap hijau walau gunung-gunung menjelma pelangi murka
setelah hujan membanjiri jalan-jalan kotaku tetap depan gedung
MEGAH.
Hati kita selumut hijau,
Sajak ini melupakan makna,
Setelah hujan mereda dan kemarau menganga
Semua telah menganga dijantung kita,seperti anak-anak kita yang
MENGANGA KELAPARAN
Sawah didada sudah mengering,riang menampakkan tulang-tulang Rusuk KITA
Musim ini tak mampu menanti
sebab hujan telah menjadi duri yang menggenang
pun kemarau akhirnya malu-malu
sekedar tersenyum
IBRAHIM MASSIDENRENG
Bawah Kubah (10-2-2008)
NASEHAT
NASEHAT
Karena dia akan datang seiring dengan
Mengeringnya
Embun pagi pada helai-helai dedaunan yang
Meninggalkan
Sebait kata ''SELAMAT PAGI dan CERAHKANLAH HARI-HARIMU''
Dengan ini Aku datang padamu
Meski pun kau tak pernah mengundangku
Tapi cobalah buka mata dan pandangi
Disana aku kan kau dapati
Simpanlah cerita hari ini
Besok kau akan mengngatnya
Disaat sepi menyerang jiwamu
Karena KAU dan AKU ada untuk selamanya.
BONTENG
Makassar,01-2008
BUAH DADA
BUAH DADA
Saat aku memandang wanita itu.
Ku pahami kau beberapa jam lalu,
Kala wanita itu membiarkanmu.
Bebas menggelangtung tanpa beban apa-apa
Laksana bintang
Dipamer oleh langit.
Ku manjakan kau beberapa ment lalu,
Saat birahiku menyapa.
Terakhir ku sentuh kau beberapa detik lalu,
Kala naluri kelaki-lakianku terbenam.
kulukis kau dalam ingatanku
SEBAB.... !!!
Kau hidup aku
Beberapa tahun lalu,saat AKU masih BAYI.
Aron kazalik
14/3/07
Pucuk MALAM
Mutiara langit nampak sehabis berdandan
Malam jalang pun menjelma
Meramaikan kesenyapan
Malam ini mimpi ku hamparkan diatas bumi
Irama kesunyian mendekat akrab
Satu per satu kata-kata pun tertelan
Hanya malam yang bicara
Tentang segala yang mengendap di dasar jiwa
Mata nanar menelan asa
menyelipkan mantera kedalam jiwa
malaikat pun turun memanen do'a
Membuka kunci pintu-pintu makna
Zulkhair UBECK
Malam jalang pun menjelma
Meramaikan kesenyapan
Malam ini mimpi ku hamparkan diatas bumi
Irama kesunyian mendekat akrab
Satu per satu kata-kata pun tertelan
Hanya malam yang bicara
Tentang segala yang mengendap di dasar jiwa
Mata nanar menelan asa
menyelipkan mantera kedalam jiwa
malaikat pun turun memanen do'a
Membuka kunci pintu-pintu makna
Zulkhair UBECK
MANUSIA
Sifat naturan seorang manusia muncul
DIAM,BEKU,KAKU..........
Entah..................................
Apakah itu karena 24-04-2008
Atau..................................
Setiap masalah yang tersimpan,tersusun dengan rapi
Central processor unit dalam manusia itu !!!
''BERGERAK,BERBENTURAN,BERGETAR,terhantam kemana''
MANUSIA ! MANUSIA !! MANUSIAAA !!!
Apakah manusia identik dengan masalah ???
Ma'-salah...
MASA-Lah...
Makanan alami,minuman segar,udara sejuk
Tanpanya dan tanpa manusia
ZOMBIE adalah MANUSIA.
DIAM,BEKU,KAKU..........
Entah..................................
Apakah itu karena 24-04-2008
Atau..................................
Setiap masalah yang tersimpan,tersusun dengan rapi
Central processor unit dalam manusia itu !!!
''BERGERAK,BERBENTURAN,BERGETAR,terhantam kemana''
MANUSIA ! MANUSIA !! MANUSIAAA !!!
Apakah manusia identik dengan masalah ???
Ma'-salah...
MASA-Lah...
Makanan alami,minuman segar,udara sejuk
Tanpanya dan tanpa manusia
ZOMBIE adalah MANUSIA.
FENOMENA SENJA
Senja ini aku bersandar dikolong langit
Terlihat jelas diatas sana
Sang surya memerah darah
Menunggu bulan terpangku dicakrawala
Diatasnya putih suasana surga
Menginti dibalik gumpalan mega kelabu
Sore tadi kulihat mega itu putih berseri
Bagai selimut yang kupakai tiap malam
Hangatkan tubuh saat larut merengkuhku
ku ingin mega itu kembali putih
tapi bila mega itu mulai memutih
mungkin suasana surga itu tak nampak lagi
Lama aku berpikr tentang sang mega kelabu
Hingga tak sadar
Fenomena itu telah memudar seiring pekat malam
Akhirnya kulantunkan Do'a pada sang pencipta
semoga esok aku masih disini
masih bernyawa seperti hari ini
Agar esok dapat kunikmati lag
FENOMENA SENJA itu.
Sri maryati Sukardi
30-10-08
Terlihat jelas diatas sana
Sang surya memerah darah
Menunggu bulan terpangku dicakrawala
Diatasnya putih suasana surga
Menginti dibalik gumpalan mega kelabu
Sore tadi kulihat mega itu putih berseri
Bagai selimut yang kupakai tiap malam
Hangatkan tubuh saat larut merengkuhku
ku ingin mega itu kembali putih
tapi bila mega itu mulai memutih
mungkin suasana surga itu tak nampak lagi
Lama aku berpikr tentang sang mega kelabu
Hingga tak sadar
Fenomena itu telah memudar seiring pekat malam
Akhirnya kulantunkan Do'a pada sang pencipta
semoga esok aku masih disini
masih bernyawa seperti hari ini
Agar esok dapat kunikmati lag
FENOMENA SENJA itu.
Sri maryati Sukardi
30-10-08
Dan lihat bawah
Lama dunia
Hei...itu bocah !
Bercerita ddetik jam
Sepasang burung
Termenung
merenung
Perlu direnungi
Lupa-kan sibuk angkuhmu
Lari-kan kecepatan matamu
Bunyi-kan gendang telingamu
Tari-kan tangan kakimu
Sejukkan sirami
Rumput kering
Fungsimu berfungsi
Manusiamu memanusia
Pohon Kesadaran
Dari mana aku harus mulai
Disaat kata tak lagi bermakna
Kepala terasa sesak
Menelusuri hutan rimba dipekat malam
Hujan dan badai setia dalam pengembaraan
Mata dan telinga terus waspada
Sebab semua siap menerkam
Istirahat sejenak
Bersandar pada pohon kesadaran
Memetik buah-buah makna
Pada setiap ranting pohon
Hei... !
Kalian yang melihat buah itu
Sudikah membagi
Pada setiap yang ingin
Ippang Tomakaka
RK 19-11-08
Disaat kata tak lagi bermakna
Kepala terasa sesak
Menelusuri hutan rimba dipekat malam
Hujan dan badai setia dalam pengembaraan
Mata dan telinga terus waspada
Sebab semua siap menerkam
Istirahat sejenak
Bersandar pada pohon kesadaran
Memetik buah-buah makna
Pada setiap ranting pohon
Hei... !
Kalian yang melihat buah itu
Sudikah membagi
Pada setiap yang ingin
Ippang Tomakaka
RK 19-11-08
Bawah Kubah
Telah kutulis puisi bawah kubah
Isinya bunyi
Telah kulantunkan syair di bawah kubah
Isinya lukisan
Telah kutarik garis lukis di bawah kubah
Isinya gemulai warna
Telah kumenari di bwah kubah
Isinya dialog-dialog suci
Kukatakan di bawah kubah
Jadilah KARYA
Ibrahim Massidenreng
Bawak kubah 06/3/08
Isinya bunyi
Telah kulantunkan syair di bawah kubah
Isinya lukisan
Telah kutarik garis lukis di bawah kubah
Isinya gemulai warna
Telah kumenari di bwah kubah
Isinya dialog-dialog suci
Kukatakan di bawah kubah
Jadilah KARYA
Ibrahim Massidenreng
Bawak kubah 06/3/08
Langganan:
Postingan (Atom)